Rabu, 28 Oktober 2009

pelajaran yg dpt dipetik dari kehidupan....

Kehidupan adalah anugerah yg luar biasa dari Allah SWT & wajib utk disyukuri...
Manusia (termasuk aku) tidak bisa hidup sendiri & akan selalu membutuhkan orang lain...
Dalam kehidupan inilah Allah mengenalkanku pd sebuah jalinan pertemanan yg didalamnya ada sikap "saling", yaitu interaksi 2 arah antar 2 orang atau lebih...
Aku pernah merasakan "ukhwah" yg benar-benar disebut "ukhwah" & aku jg pernah merasakan "ukhwah" yg hanay sebatas teori...

Dalam "ukhwah sejatilah" aku merasakan "saatnya memberi & saatnya menerima"...
teman/saudara (dikala itu) ada buatku disaat aku tertawa & menangis...juga disaat aku marah, disaat aku kecewa, disaat aku rapuh...

Tapi dalam "ukhwah" yg hanya sebatas teori, mereka (yg kukenal) datang & menyapaku disaat mereka butuh aku ! Dan setelah "hajat" mereka tercapai, maka mereka lupa padaku.
Mereka seolah sibuk dgn kebahagiaan mereka...dan sekali-kali datang padaku sambil menveritakan kebahagiaan mereka...

Aku tidak butuh "orang-orang yg spt itu"...dan aku cukup merasa mendapat "pelajaran yg berharga dari mengenal sosok-sosok baru dlm hidupku"...
Ada "sosok" yg memang aku kudekatkan di hati & ada "sosok" yg harus kujauhkan dari hati...

Karena, manusia (termasuk aku) tak ingin terluka, kecewa & tertipu utk kedua kalinya...

Jumat, 09 Oktober 2009

kerinduan yg dlm buat Akhwatfillah...

Malam yg smakin larut, setelah "qiyamullail" dikamar yg hanya aku berada sendiri, mengantarkanku pd "rasa rindu yg sangat dlm" pd akhwatfillah...
Bersama kalian kulewati "masa-masa" setelah "hijrah-ku". Masa dimana kita masih remaja saat itu. Masa dimana kata orang-orang "kita masih labil, rawan & sedang dlm proses pencarian jati diri"...

Bersyukur...krn masa-masa itu kita lewati bersama dgn hal-hal yg sifatnya "positif & membangun kepribadian kita"...Banyak hal yg telah kita lakukan & kita lewati bersama & menemukan hal-hal yg baru spt "tarbiyah, dakwah, ukhwah & jama'ah"...

Setiap kita punya keunikan masing-masing & bagiku, setiap kalian punya kesan tersendiri dihati ini...Setiap kalian istimewa dihatiku & tak kutemukan pd "sosok-sosok baru" yg kutemukan pd perjalanan hidupku saat ini...Saat dimana kita telah berada pd ruang & waktu yg berbeda...

Aku, yg saat itu berada pd kondisi "kehidupan sederhana dgn ekonomi keluarga yg lebih dibawah dibandingkan kalian", tp kalian membuatku tdk merasa "rendah diri" dgn segala yg telah kalian berikan pd-ku...

Kita memang berasal dr keluarga yg berbeda latar belakangnya tp malah membuat kita bersatu & menyatu dlm ukhwah yg saat itu kita landaskan pd "kecintaan & kebencian krn Allah SWT"...

Tak ada hal yg luput dr perhatian kita thd sesama kita, bahkan hal-hal yg kecil sekalipun spt ; selalu berjabat tangan, "cipika-cipiki" & mengucapkan salam tatkala bertemu krn menurut Hadist Rasulullah "hal itu dpt menggugurkan dosa diantara kita" lalu saling bertukar kado, saling bertukar surat cinta & sll mengingat hari kelahiran diantara kita...Bahkan kita saling mengungkapkan rasa sayang & rindu meskipun hampir setiap hari kita bertemu di sekolah & menghabiskan banyak waktu bersama (mengelola ROHIS di mushala & les bersama dlm satu kls kusus yg kita isinya di sebuah lembaga bimbel...

Kehadiran kalian benar-benar memberi "pelangi" dlm hidupku. Dan kita laksana pelangi dgn "warna yg berbeda" krn kita punya karakter yg berbeda-beda...Ada yg tegas, berjiwa kepemimpinan namun jg lembut. Ada yg tampak cuek tp sebenarnya sangat perasa. Ada yg idealis & optimis. Ada yg childist & humoris. Ada yg labil tp skali-skali bs begitu stabil. Ada yg berwawasan luas & penuh ide. Ada yg bs jd donatur & koordinator. Ada yg ttp bs tenang dlm keadaan yg "memanas/emosi"...
Semua indah...& aku yakin setiap kita masih bisa merasakan & masih dpt mengingat semua itu...

Waktu yg terus mengalir & proses tarbiyah mengantarkan kita "dari 1 tenda ke tenda yg lain"...Tp jujur kuakui, tetap pd tenda yg pertamalah yg memberikan kesan yg begitu dalam & paling istimewa dihati ini...krn ditenda pertamalah kita melewati "masa kebersamaan" yg lebih lama & mendapatkan ilmu/hal-hal baru yg lebih banyak dlm membentuk kepribadian kita...

Sampai saat ini, air mataku selalu mengalir tatkala mengenang semua itu...Meskipun kenyataannya saat ini kita berada pd ruang dgn aktivitas yg berbeda + jarak yg jauh & hal itu harus menjadi sebuah "penerimaan"...

Bila saat ini kita belum menemukan "tenda yg serupa dgn tenda yg pertama, yg pernah kita berada didalamnya bersama" tp bukan berarti kita berbeda, meskipun banyak yg telah berubah pd diri kita masing-masing...Tp ada satu hal yg tdk berubah yaitu ukhwah kita, yg dulu telah kita "pupuk dgn do'a Rabithah yg rutin kita baca sambil membayangkan wajah teduh & manis diantara kita"...

Akhwatfillah...saat ini, tak ada "sosok baru" yg kutemukan yg bisa membuatku rindu & berlinangan air mata tatkala teringat, selain sosok kalin...Spt rasa rinduku yg hadir walaupun malam sudah sangat larut...

Tidak hanya aku yg merasa "seolah sendiri", kalian juga...Meskipun kita tak pernah benar-benar sendiri krn Allah SWT sll ada bersama kita...
Meskipun telah ada "seorang" dr kita yg telah menyelesaikan perjuangan hidupnya dibumi Allah SWT ini & telah kembali pd Allah SWT, namun doa & ingatan kita sll ada buatnya...Begitupun dgn rasa sayang & rindu ini yg berharap sebuah pertemuan yg indah nanti di jannah-NYA...

Foto yg memperlihatkan kebersamaan kita hanyalah salah satu bukti kecil ttg keberadaan ukhwah kita sejak dulu & smoga sll sampai akhir hayat nanti...
Akhwafillah...aku ingin kalian tahu bahwa aku sayang, cinta & rindu sekali pd kalian semata krn Allah SWT...

Spesial to ; Almarhumah dian mayasari, Safra Husa Isnani, Rahmayanti, Elga Andina, Guswinda, Putri Radhiyah, Ira nia Sanita)...

Selasa, 06 Oktober 2009

seputar cerita musibah di negeriku (gempa di padang)

Tak ada firasat yg kurasakan bahwa akan ada gempa yg mengguncang negeriku, kota kelahiranku, tempat aku tumbuh, besar, menimba ilmu & berkarir. Namun sekarang, baru aku mendapat hikmahnya. Jauh sebelum gempa terjadi, Allah SWT menguatkan fisik-ku utk menegakkan sepertiga malam-NYA dgn "qiyamullail" & lisan -ku seolah dituntun utk sll memanjatkan do'a perlindungan.

Rabu (hari terjadinya gempa) aku melaksanakan aktivitas spt biasa (mengajar disebuah lembaga bimbel, yg Alhamdulillah smua siswa-ku slmt & gdung tempatku mengajar jg slmt). Saat terjadinya gempa, aku lg mengajar dilantai 2 & berhasil slamat turun kebawah utk menyelamatkan diri bersama siswa-siswaku.

Aku melihat langsung runtuhnya 2 ruko bertingkat 3 yg brada didepan gdung tempatku mengajar runtuh (spt reruntuhan WTC)yg debunya sampai ketempatku berdiri. Terbayang olehku penghunyinya yg mungkin msh ada didalamnya.

Lebih kurang 5 mnt setelah gempa terjadi, seorang teman (rekan sesama mengajar) mengajak-ku utk lari menyelamatkan diri krn kwatir datangnya tsunami, kebetulan tmn tsb jg "agak jantungan". Akhirnya aku mengendarai motorku yg Alhamdulillah slmt. Tp, sayangnya jalanan begitu macet + banyaknya kulihat disepanjang jalan bangunan yg roboh & terbakar bahkan siswaku masih sempat menyelamatkan "bbrp org" yg brada di sebuah mobil yg terhimpit bangunan.

Krn begitu macetnya, aku memutuskan utk memarkirkan motorku didepan sebuah apotik lalu menguncinya (dan selanjutnya kupasrahkan pd Allah) & aku memutuskan utk berjalan kaki melewati gedung yg banyak runtuh).

Waktu mengantarkan kami menjelang senja & aku memilih berhenti didepan mesjid yg jg agak rusak sampai aku mendengar lewat radio dr hp salah seorang siswaku bahwa "gempa yg terjadi dgn kekuatan 7,6 SR tdk berpotensi tsunami". Serentak kami mengucap "hamdallah" & bersiap-siap utk shalat magrib.

Selesai magrib kami memilih utk ttp berada dimesjid sampai masuk isya. selang waktu antara magrib & isya aku mencoba utk menghubungi papa, mama & adik. Tp, sayang skali sinyal terputus begitupun listrik. Entah mengapa perasaanku tdk begitu cemas saat itu thd kondisi ke-2 org tua & adk-ku.

Selesai isya aku memutuskan utk kembali kerumah dgn terlebih dahulu mengambil motor yg kuparkir tadi (dgn berjalan kaki sepanjang 500 m). Sesampai dirumah, Alhamdulillah kudapati mama, nenek & adik dlm keadaan slmt. Kebetulan papa sedang dinas ke solok.

Aku salut dgn mama yg tdk berfikir utk lari ke "tempat yg lebih tinggi" tp lbh memilih pulang kerumah (yg mana rumahku dekat dgn laut). Mama jg bercerita bahwa beliau sedang berada disalah satu plasa dikotaku saat terjadinya gempa. Dgn skuat tnaga mama berusaha utk menyelamatkan diri & nenek bahkan motor mama jg berhasil dibawa meskipun sedikit terkena reruntuhan plasa tsb.

Lewat pk 9 malam kami memutuskan kerumah salah seorang kerabat yg tinggal didaerah andalas sampai pk 2 dinihari papa pulang dr solok & menjemput kami. Banyak hal yg patut kami syukuri pd Allah SWT ats perlindungan-NYA pd kami, rumah tempat kami berteduh & harta benda yg dititipkan pd kami yg hampir sbagian besar selamat.

2 Hari berselang setelah terjadinya gempa, kami baru keliling melihat kondisi sudut-sudut lain dikota kami. Sungguh menyayat hati & meneteskan air mata ini meskipun mereka yg meninggal bukan dr krabat dekat kami...(kami yg saat itu tak tahu berita apa yg disebarkan oleh TV/media pd dunia internasional ttg kami krn listrik mati...)

Pesawat yg membawa bantuan tak henti-hentinya melintas di langit diatas rumah kami (lebih dari 10 kali dlm sehari) yg mebuat hati semakin merasa tak karuan..."Ranah Minang diguncang gempa, Bumi Andalas berduka & menangis" (begitu slogan keprihatinan thd negeri kami)...

Tp, dibalik smua itu kami juga marah pd saudari-saudari kami yg lain yg mengambil keuntungan disaat bencana. Mereka menjual bensin eceran sampai 4 kali lipat, menjual minyak tanah, indomie sampai 3 kali lipat. Mereka hanya bisa mondar mandir dgn motor lalu memoto-moto lokasi yg roboh tanpa bisa membantu...

Padahal banyak hal yg bisa mereka lakukan !!!
Sungguh, warga kotaku aneh !!! dan itupula pandangan bangsa luar yg sengaja datang utk membantu di kotaku...

Yaa Rabb, ampuni kami...krn kami banyak berdosa...bangsa kami banyak yg sudah lupa pd-MU & kami sadar bahwa Engkau punya cara sendiri utk menegur kami...
Yaa Rabb, trimakasih atas teguran ini sbg bukti Engkau sangat sayang pd kami...
Smoga banyak saudari-saudari kami yg sadar & kembali pd jalan-MU yg benar, amiiin...

Yaa Rabb, sungguh kami tak tahu apa yg terjadi selanjutnya...termasuk penampakkan alam yg kulihat dgn mata sendiri (lingkaran spt pelangi yg melingkar disekeliling matahari yg terik disiang hari, saat aku menjemur pakaian pd jumat 2 okt)...

Kami msh ttp bertahan dinegeri tempat kami lahir ini...& kami ttp waspada...(meskipun banyak kerabat kami yg berada diluar kota menawarkan utk tinggal sementara dirumah mereka)...Kami yakin dgn Engkau Yg Maha melindungi dgn sebaik-baik perlindungan-MU terutama disaat kami lengah...