Senin, 21 Maret 2011

my family..




Dulu ketika kami (aku dan keluargaku) akan berfoto "keluarga" sempat aku mendengar orang berkata "jangan foto bertiga" karena nantinya akan tinggal terpisah/berjauhan. Tapi, kami tidak terlalu menjadikan hal tersebut sebagai "suatu yang harus dipercayai". Akhirnya, kami tetap berfoto keluarga (mama dgn papa, kami berlima, kami bertiga).


Aku tiga bersaudara (uda sebagai anak tertua, aku anak kedua dan adik anak bungsu) & kebetulan aku anak perempuan satu-satunya. Masih teringat olehku, saat-saat aku & kedua saudara laki-lakiku berkumpul dirumah, maka tak luput dari kehebohan bahkan juga pertengkaran (yang sangat buruk untuk dikenang).


Hari berganti bulan, bulan berganti tahun sehingga sampailah kami pada "tahap dewasa" dan kami mendapatkan pekerjaan ditempat yang berbeda (uda bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta di Padang, aku bekerja sebagai guru di sekolah yayasan swasta di Pekanbaru, dan adikku bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta).


Terlepas dari benar atau tidaknya "kata-kata seseorang" yang pernah kudengan dulu, kenyataannya sekarang kami memang berada dikota yang berbeda. Satu hal yang terasa saat ini adalah "kerinduanku" pada saudaraku, pada kedua orang tuaku yang tinggal di Padang, pada saat-saat kami berkumpul bersama.


Apalagi ketika aku mengetahui kalau ada dari keluargaku yang sakit (terutama adikku yang juga hidup merantau/mandiri di Jakarta). Aku tak bisa menahan air mataku (teringat bagaimana manjanya dia ketika sakit, dengan spontan dia akan memegang tanganku dan meletakkan diatas kepalanya sebagai tanda bahwa dia minta dipijitkan di kepalanya).


Aku sayang pada keluargaku (mama-papa-uda-adik) meskipun uda telah berkeluarga (memiliki istri & anak). Bagiku, keluarga memiliki arti penting dalam hidupku, salah satu penyemangatku untuk mencapai tujuan hidup-ku.


Yaa Allah,,hamba mohon lindungi & jaga keluarga hamba (mereka yang hamba sayangi karena-MU) dikala pandangan hamba jauh dari mereka..


Yaa Allah,,hamba masih membutuhkan hadirnya mereka disisi hamba..


Yaa Allah,,kumpulkan & pertemukan kami kembali dalam keadaan sehat wal'afiat,,amin..

Kamis, 17 Maret 2011

Mereka Yang Selalu Dikenang..


Banyak orang-orang yang Allah hadirkan dalam hidup kita & semua itu bukan tanpa sebab. Ada yang hanya mampir sejenak maupun yang lama tapi tetap saja mereka meninggalkan kesan tersendiri (baik/buruk) begitupun dalam kehidupanku.

Semenjak aku lahir dan tumbuh besar, ada seseorang yang berarti dalam hidup-ku selain mama. Aku memanggil beliau "oma" (panggilan lain untuk nenek). Oma dimataku adalah sosok wanita yang tegar, membesarkan 3 orang anak-nya (papa-"one"/tante-"pak etek"/om) tanpa suami yang mendampingi sampai usia beliau beranjak tua.

Oma juga manusia biasa (yang memiliki kekurangan, pernah kilaf/salah) tapi aku tak ingin mengingat kekurangan dan kekilafan beliau, sebaliknya aku ingin mengingat kebaikan & kasih sayang yang pernah beliau berikan padaku.

Banyak pesan/nasehat oma yang masih ku-ingat, selain itu juga banyak kenangan indah yang pernah kulewati bersama beliau. Meskipun pernah ada kesalah pahaman antara mama & oma, tetap saja dimata oma, mama-ku adalah sosok menantu yang berjasa bahkan ketika saat-saat terakhir beliau hadir dikehidupan kami, oma lebih memilih tinggal bersama kami (dirumah kami yang ukurannya pas-pasan & sangat sederhana) ketimbang tinggal dirumah beliau sendiri (yang cukup besar).

Sebelum oma "kembali pada-NYA, oma sempat sakit beberapa hari, tapi kondisi beliau masih dalam keadaan sadar sampai akhirnya pada jum'at pagi (ba'da subuh) kami dikejutkan dengan teriakan mama yang melihat kondisi oma yang telah terbujur kaku. Setelah diperiksa dokter, oma dinyatakan telah meninggal sekitar pk 4 dini hari.

Kami sekeluarga berduka (terutama papa yang merasa oma sebagai satu-satunya orang tua beliau). Melihat raut wajah oma yang tenang & jasad oma yang bersih, aku merasa bersyukur & mengira "oma meninggal dalam keadaan husnul khatimah". Apalagi di hari jum'at sehingga banyak yang men-shalatkan jenazah oma sampai mengantarkan jenazah beliau ke kuburan.

Selain oma, aku juga memiliki seorang teman yang masih kukenang sampai sekarang. Namanya Dian Maya Sari. Aku dipertemukan Allah dengan-nya ketika duduk dibangku SMA. Setelah aku "hijrah/berjilbab" aku menjadi lebih dekat dengan-nya bahkan dengan keluarga-nya juga. Aku & dian serta dengan beberapa teman yang lain menjadi sangat akrab karena satu keinginan & tujuan sehingga terikatlah kami dalam "ukhuwah". Banyak kenangan indah yang pernah kami jalani (mulai dari aktivitas belajar di sekolah, di tempat les, maupun ditempat pengajian).

Bahkan ketika kami telah berjauhan pun (jarang bertemu) karena telah kuliah di universitas & jurusan yang berbeda, kami tetap menyempatkan untuk bertemu & berkomunikasi dengan teman-teman yang kuliah dikota lain.

Suatu hari, kami (aku & teman-teman yang lain) dikejutkan dengan berita bahwa dian masuk rumah sakit. Setelah diagnosa dokter, kami mengetahui bahwa "ginjal dian bermasalah", untuk itu dian dirawat beberapa hari dirumah sakit.

Selang beberapa waktu kami tidak melihat dian, ternyata kondisi dian juga belum pulih. Orang tua dian bercerita bahwa mereka berusaha membawa dian berobat ke beberapa tempat. Aku salut melihat dian yang tetap tegar & semangat dalam kondisi-nya yang sakit, bahkan dian masih sempat memperhatikan aku & aktivitas-ku. Hal inilah yang membuatku begitu terharu. Masih banyak hal lain yang kuingat tentang kebaikannya pada-ku. Seingat-ku, hampir aku tak pernah merasa tersinggung dengan kata-katanya ataupun perbuatannya, sebaliknya banyak kebaikannya yang membuatku berhutang budi padanya.

Suatu hal yang membuatku agak menyesal adalah aku tidak hadir disisinya disaat masa-masa kritisnya (minggu ; tengah malam). Aku mendapat kabar dari seorang teman yang saat itu hadir disisi dian disaat masa kritisnya. Aku tak bisa tidur sampai dini hari karena perasaanku yang tidak enak & selalu kefikiran tentang kondisi dian sampai aku dikejutkan dengan suara dering Hp & dari suara diseberang sana menyebutkan bahwa dian telah tiada.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Dua orang yang kuceritakan tadi meninggal dalam waktu yang berdekatan (oma ; 5 maret 2004 dan dian ; 15 maret 2004). Sampai saat ini, rasa sayang-ku masih tersimpan dihati ini pada mereka begitupun doa-ku buat mereka. Insya Allah,,mereka akan selalu kukenang sampai akhir hayat-ku..

Semoga Allah melapangkan kubur mereka, mengampuni dosa-dosa mereka & membeikan tempat yang terbaik untuk mereka disis-NYA, amin..

Ini Menyangkut Amanah..


Memang tak mudah untuk menyampaikan/menjalankan sebuah amanah, tapi agama-ku "islam" mengajarkan pemeluk-nya untuk bersikap jujur (termasuk menyampaikan/menjaga/menjalankan amanah yang dititipkan pada-nya). Hal inilah yang kucoba jalani. Menjadi guru disebuah SMA yang baru berdiri (baru memiliki siswa tingkat pertama ; kelas X yang terdiri dari 2 kelas ; adam dan hawa) tentunya memiliki tanggung jawab tersendiri. Hal ini menyangkut "perekrutan siswa baru".

Maka untuk itu, dibentuklah tim yang terdiri dari beberapa bidang & kami (aku & rekan-rekan) ditempatkan pada bidang-bidang tersebut. Aku dapat bagian di bidang "Humas" yang kerjaannya banyak di lapangan. Umumnya, laki-laki yang banyak ditempatkan untuk tugas di lapangan, tapi karena terbatasnya jumlah laki-laki maka akhirnya dipilihlah perempuan untuk membantu dibidang tersebut.

Hari ini (kamis ; 17 Maret 2011) aku mendapatkan tugas mengantarkan 4 surat undangan try out & brosur ke 4 sekolah yang letaknya berjauhan & belum kuketahui persis letaknya (karena belum pernah kesana sebelumnya). Walaupun baru 8 bulan berada dikota ini, bukan berarti itu menjadi alasan-ku untuk menolak "amanah" ini.

Akhirnya aku berangkat menuju satu SMP ke SMP yang lain. Subhanallah,,ternyata letak SMP yang kudatangi memang jauh ditambah jalan yang kulalui juga dilewati oleh bus & truk yang berukuran besar dengan debu & asap yang bertebangan cukup tebal. Aku melewati jalan tersebut dengan motor-ku.

Aku bersyukur bisa selamat (karena perlindungan Allah SWT) selama perjalanan pulang pergi yang menurut-ku berjarak 35 sampai 40 km. Bagiku, perjalanan ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan.

Setelah perjalanan yang cukup jauh & lama, aku kembali ke sekolah dengan wajah tampak letih & tak ceria. Ternyata rekan-rekan (sesama mengajar di SMA) melihat hal tersebut dan menanggapi dari sisi yang "tak menyenangkan". Bahkan salah seorang dari rekan tersebut berkata "kalau tahu kondisi perjalanan yang kutempuh cukup berat, mengapa aku tetap pergi juga" & aku jawab "tanggung, karena aku juga sudah terlanjur berada ditengah perjalanan". Bagiku "tak ingin menyerah sebelum sampai tujuan". Lagi pula, siapa lagi yang mau mengantarkan surat & brosur ke SMP yang dituju.

Ya, ini menyangkut amanah ! yang jika aku dipilih untuk menyampaikannya, maka insya Allah akan aku sampaikan. Jika ini dikaitkan dengan ke-ikhlasan, maka cukup Allah SWT yang Maha Tahu ikhlas/tidak-nya aku. Aku tidak terlalu peduli dengan penilaian orang terhadap apa yang kulakukan, selama tujuan & niat-ku jelas serta tidak mengusik orang lain.

Senin, 14 Maret 2011


Lakukan Kristenisasi, Maroko Usir 20 WN Asing



Senin, 14 Maret 2011 09:22
Kementrian Dalam Negeri Maroko mengusir setidaknya enam belas orang yang beragama Kristen yang merupakan pekerja sosial dari Selandia Baru. Mereka dikeluarkan karena menggunakan panti yatim piatu Village of Hope (Desa Harapan) di Fez untuk mengkristenkan anak-anak Maroko.Di Maroko kelompok-kelompok Kristen dizinkan melakukan kegiatan sepanjang mereka tidak mengkristenkan penduduk Muslim yang jumlahnya mencapai 98 persen darijumlah penduduk kerajaan itu. "Ketika kami berkendaraan ke tempat kerja, ada polisi di mana-mana dan diluar tempat kerja kami ada barikade," ujar Chris Broadbent direktur Village of Hope.Chris Broadbent adalah direktur personalia di panti yatim piatu tersebut. Ia mengatakan yang tadinya kelihatan pemeriksaan rutin surat-surat resmi kemudian berubah dengan cepat menjadi deportasi.Dalam wawancara lewat telepon dari Spanyol, ia mengatakan, pejabat berwenang Maroko bertanya kepada anak-anak di panti asuhan itu apakah mereka bisa mengucapkan ayat Al-Quran, sementara polisi mencari buku-buku bertema agama Kristen ditempat tersebut.Lebih lanjut ia mengatakan, "Mereka mencari materi-materi bertema Kristen yang mungkin pernah diberikan ke anak-anak disana, seperti cerita-cerita Alkitab untuk anak-anak, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan buku-buku bertema Kristen untuk anak-anak."Broadbent mengatakan polisi menemukan buku-buku berisi cerita-cerita anak-anak dari Alkitab di panti tersebut, tetapi ia membantah anggapan bahwa kelompok itu bertindak sebagai misionari dengan mengatakan bahwa mereka tidak memaksa orang mengganti agama. Ia mengatakan, anak-anak di panti itu mendapat pelajaran bahasa Arab dan membaca Al-Quran.Pihak berwenang Maroko mengatakan mereka menanggapi keluhan dari tetangga-tetangga panti yang mengatakan warga Kristen menargetkan anak-anak dibawah umur 10 tahun. Dan, menurut Kementrian Dalam Negeri mereka mengeksploitasi keluarga miskin untuk berpindah agama.Menteri Komunikasi Maroko Khalid Naciri mengatakan deportasi dilakukan karena tidak menghormati hukum Maroko, bukan karena agama. Naciri mengatakan ini bukan aksi menentang Kristen. Ini adalah tindakan terhadap yang melanggar hukum.Naciri menambahkan hukum Maroko menindak tegas siapapun yang melanggar peraturan-peraturan yang melindungi perilaku beragama, dan pemerintah juga akan melakukan tindakan yang sama bagi muslim radikal. Pekerja sosial Kristen dari Belanda, Inggris, dan Amerika juga diusir dari Maroko beberapa minggu yang lalu.Pastur-pastur di beberapa kota mengatakan mereka yakin ini merupakan tindakan terkoordinasi untuk membersihkan para penginjil yang sudah puluhan tahun ditoleransi di Maroko. (rol)

Rabu, 09 Maret 2011

Foto-Foto Tsunami di Jepang-4


Foto-Foto Tsunami di Jepang-3


Foto-Foto Tsunami di Jepang-2


Foto-Foto Tsunami di Jepang


Dahsyatnya !!

Doa Setelah Shalat


Astaghfirullaahal adzhiim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi, min jamii’i muslimiina wal muslimaati wal mu’minina wal mu’minati al ahya’I min hum wal amwaat (3x)
Allahumma antassalam waminkassalam wa ilaika ya’udussalam fahayyina rabbanaa bissalam, wa adkhilna jannata daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita yaa dzaljalaali wal ikram.
Subhaanallah (33x)Alhamdulillah (33x)Allahu Akbar (33x)
A’udzubillahiminasy-syaithaanirrajiim, Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahi rabbil’alamiin, hamdasy-syakiriin, hamdan-naa’imiin, hamdayyuwaafini’amahuu wayukaafii’u maziidah, yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa azhiimi sulthaanik.
Allahumma shalli wa saliim wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinna Muhammad. Allaahumma rabbanaa taqabbal minna shalaatanaa, waruku’anaa, wa sujudanaa, wa qu’udanaa, wa tadharru’anaa, wa takhasyu-syuu’anaa, wa ta’abbudanaa, watammim taqshiiranna, yaa Allaahu ya rabbal ‘aalamiin.
Allaahumma innaa nas’aluka salamatan fiddiin, wa ‘aafiyatan fil jasad, wa ziyaadatan fil ilmi, wabarakatan fil rizqi, wa taubatan qablal maut, warahmatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut.
Allaahumma hawwin ‘alainaa fii sakaratil maut, wa na’uudzubika min syakhatika wannaar. Allaahummaghfirlanaa dzunuubanaa wa kaffir’annaa, sayyi’atinaa, wa tawaaffanaa ma’al abraar. Allaahummaghfirlii dzunuubi wali-waalidayya warhamhumma kamaa rabbayaanii shagiira.
Rabbanaa dhalamnaa anfusanaa wa inlam taghfirlanaa wa tarhamna lana kuunanna minal khaasyiriin. Rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa isran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qablinaa rabbanaa walaa tahmilnaa maalaa thaaqata lanaa bihi wa’fu’anaa, waghfirlanaa, anta maulana tansyurna’alal qaumil kaafiriin.
Rabbanaa laa tuziqh-quluubanaa ba’da idzhadaitanaa qurrata ‘ayun waj’alnalimuttaqiin imaamaa, rabbanaa arnal haqqa-haqqa warzuqna tibbaa’ah wa arinal baathila warzuqna tinabah.
Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah wafil aakhiraati hasanatawwaqinaa’adzaabannaar. Wa adkhilnal jannata ma’al abraar yaa’aziizu yaa ghaffararu yaa rabbal ‘alamiin. Wa shallallahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadinwa ‘alaa alihi washahbihi wasallam. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifuun wa sallamun ‘alal mursaliin walhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, Al Faatihah

Sabtu, 05 Maret 2011

Ukhti Fillah,,Tetaplah Istiqamah !

Memang tak mudah menjalani kondisi dimana sebagian besar muslimah yang "usianya sudah pantas untuk menikah namun belum dipertemukan dgn sang belahan jiwa". Bahkan tak sedikit muslimah yang berubah ke arah yang "menurun" (mulai dari pola fikir, sikap sampai mengabaikan pakaian penutup aurat yang sesuai ajaran agama).
Namun, bukan berarti hanya karena untuk mendapatkan "sang belahan jiwa" kita sampai melakukan berbagai cara yang tidak sesuai dengan tuntunan agama.
Aku dan kita berada dalam kondisi yang sama, oleh karena itu aku juga merasakan apa yang dirasakan oleh sebagian besar saudara-saudara kita seiman (sedih, kecewa, menangis) tapi semua itulah yang membuat kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih tegar & kuat dalam menjalani hidup ini.
Ingatlah bahwa kita dapat melakukan banyak hal yang bermanfaat saat ini (ketika sang belahan jiwa belum hadir disisi kita)
Ingatlah bahwa sebelum dan sesudah hadirnya sang belahan jiwa, kita tetap harus menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan mengganti pakaian kita dengan pakaian yang lebih hina (karena pakaian yang terbaik buat kita adalah yang menutp aurat kita) dan janganlah merubah akhlak kita pada kesesatan setelah Allah memberi petunjuk.
Sebagai muslimah yang pernah belajar ilmu agama/tarbiyah berusahalah untuk tetap istiqamah (memegang teguh kebenaran ajaran agama yang telah sampai ke kita dan mengamalkan lewat perbuatan).
Bukankah Allah memiliki banyak cara yang indah & tak terduga untuk mempertemukan kita dgn sang belahan jiwa ! Bukankah Allah Yg Maha Mengurus urusan makhluk-Nya dgn sebaik-baiknya ! Bukankah Allah Yg Maha mencukupi kita dgn sebaik-baik karunia-Nya ! Bukankah Allah Yg Maha menlindungi kita dgn sebaik-baik perlindungan !
Yakinkan diri, bahwa hadirnya sang belahan jiwa bukan tanpa sebab melainkan dia adalah sosok yg bisa menerima kekurangan & kelebihan kita, menyayangi kita dgn tulus, mengerti kita dan benar-benar menginginkan kita utk menjadi istrinya & ibu dari anak-anaknya.
Mari kita saling menguatkan & mengingatkan & bahkan bila nanti diijinkan jg bisa slaing membantu.
Teman & murabbi hanyalah beberapa dari sekian banyak jalan/cara Allah.
jadi, jangan kecewa bila dari jalan/cara tersebut kita belum dipertemukan dgn sang belahan jiwa.
Ana Uhibbuki Fillah