Kamis, 17 Maret 2011

Mereka Yang Selalu Dikenang..


Banyak orang-orang yang Allah hadirkan dalam hidup kita & semua itu bukan tanpa sebab. Ada yang hanya mampir sejenak maupun yang lama tapi tetap saja mereka meninggalkan kesan tersendiri (baik/buruk) begitupun dalam kehidupanku.

Semenjak aku lahir dan tumbuh besar, ada seseorang yang berarti dalam hidup-ku selain mama. Aku memanggil beliau "oma" (panggilan lain untuk nenek). Oma dimataku adalah sosok wanita yang tegar, membesarkan 3 orang anak-nya (papa-"one"/tante-"pak etek"/om) tanpa suami yang mendampingi sampai usia beliau beranjak tua.

Oma juga manusia biasa (yang memiliki kekurangan, pernah kilaf/salah) tapi aku tak ingin mengingat kekurangan dan kekilafan beliau, sebaliknya aku ingin mengingat kebaikan & kasih sayang yang pernah beliau berikan padaku.

Banyak pesan/nasehat oma yang masih ku-ingat, selain itu juga banyak kenangan indah yang pernah kulewati bersama beliau. Meskipun pernah ada kesalah pahaman antara mama & oma, tetap saja dimata oma, mama-ku adalah sosok menantu yang berjasa bahkan ketika saat-saat terakhir beliau hadir dikehidupan kami, oma lebih memilih tinggal bersama kami (dirumah kami yang ukurannya pas-pasan & sangat sederhana) ketimbang tinggal dirumah beliau sendiri (yang cukup besar).

Sebelum oma "kembali pada-NYA, oma sempat sakit beberapa hari, tapi kondisi beliau masih dalam keadaan sadar sampai akhirnya pada jum'at pagi (ba'da subuh) kami dikejutkan dengan teriakan mama yang melihat kondisi oma yang telah terbujur kaku. Setelah diperiksa dokter, oma dinyatakan telah meninggal sekitar pk 4 dini hari.

Kami sekeluarga berduka (terutama papa yang merasa oma sebagai satu-satunya orang tua beliau). Melihat raut wajah oma yang tenang & jasad oma yang bersih, aku merasa bersyukur & mengira "oma meninggal dalam keadaan husnul khatimah". Apalagi di hari jum'at sehingga banyak yang men-shalatkan jenazah oma sampai mengantarkan jenazah beliau ke kuburan.

Selain oma, aku juga memiliki seorang teman yang masih kukenang sampai sekarang. Namanya Dian Maya Sari. Aku dipertemukan Allah dengan-nya ketika duduk dibangku SMA. Setelah aku "hijrah/berjilbab" aku menjadi lebih dekat dengan-nya bahkan dengan keluarga-nya juga. Aku & dian serta dengan beberapa teman yang lain menjadi sangat akrab karena satu keinginan & tujuan sehingga terikatlah kami dalam "ukhuwah". Banyak kenangan indah yang pernah kami jalani (mulai dari aktivitas belajar di sekolah, di tempat les, maupun ditempat pengajian).

Bahkan ketika kami telah berjauhan pun (jarang bertemu) karena telah kuliah di universitas & jurusan yang berbeda, kami tetap menyempatkan untuk bertemu & berkomunikasi dengan teman-teman yang kuliah dikota lain.

Suatu hari, kami (aku & teman-teman yang lain) dikejutkan dengan berita bahwa dian masuk rumah sakit. Setelah diagnosa dokter, kami mengetahui bahwa "ginjal dian bermasalah", untuk itu dian dirawat beberapa hari dirumah sakit.

Selang beberapa waktu kami tidak melihat dian, ternyata kondisi dian juga belum pulih. Orang tua dian bercerita bahwa mereka berusaha membawa dian berobat ke beberapa tempat. Aku salut melihat dian yang tetap tegar & semangat dalam kondisi-nya yang sakit, bahkan dian masih sempat memperhatikan aku & aktivitas-ku. Hal inilah yang membuatku begitu terharu. Masih banyak hal lain yang kuingat tentang kebaikannya pada-ku. Seingat-ku, hampir aku tak pernah merasa tersinggung dengan kata-katanya ataupun perbuatannya, sebaliknya banyak kebaikannya yang membuatku berhutang budi padanya.

Suatu hal yang membuatku agak menyesal adalah aku tidak hadir disisinya disaat masa-masa kritisnya (minggu ; tengah malam). Aku mendapat kabar dari seorang teman yang saat itu hadir disisi dian disaat masa kritisnya. Aku tak bisa tidur sampai dini hari karena perasaanku yang tidak enak & selalu kefikiran tentang kondisi dian sampai aku dikejutkan dengan suara dering Hp & dari suara diseberang sana menyebutkan bahwa dian telah tiada.

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Dua orang yang kuceritakan tadi meninggal dalam waktu yang berdekatan (oma ; 5 maret 2004 dan dian ; 15 maret 2004). Sampai saat ini, rasa sayang-ku masih tersimpan dihati ini pada mereka begitupun doa-ku buat mereka. Insya Allah,,mereka akan selalu kukenang sampai akhir hayat-ku..

Semoga Allah melapangkan kubur mereka, mengampuni dosa-dosa mereka & membeikan tempat yang terbaik untuk mereka disis-NYA, amin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar